JAKARTA - Pasar aset digital kembali mengalami tekanan tajam, dengan Bitcoin sempat anjlok ke level USD 99.110 pada perdagangan.
Penurunan ini terjadi bersamaan dengan koreksi di pasar saham global dan emas, yang masing-masing turun sekitar 3% dan 10% dari posisi tertinggi mereka. Kapitalisasi pasar kripto global kini tercatat USD 3,44 triliun, level terendah dalam empat bulan terakhir, menurut data CoinGecko.
Aksi jual besar-besaran di pasar kripto menyebabkan likuidasi aset digital senilai lebih dari USD 2 miliar, menimbulkan tekanan hebat selama dua hari berturut-turut. Pelepasan leverage yang meluas memperparah kondisi pasar, memunculkan pertanyaan besar bagi investor: seberapa jauh harga Bitcoin bisa merosot dari sini?
Prediksi dan Batas Bawah Harga Bitcoin
Senior Research Analyst Tiger Research, Ryan Yoon, memperkirakan Bitcoin akan bertahan di kisaran USD 98.000 sementara target jangka panjang tetap USD 200.000. Menurutnya, pasar masih memiliki potensi pemulihan meski tekanan jual cukup signifikan.
Sementara itu, peneliti senior di HashKey Group, Tim Sun, menilai bahwa dinamika pasar telah berubah. Investor kini lebih berhati-hati menghadapi volatilitas yang meningkat, terutama setelah obligasi menjadi satu-satunya aset yang mencatat kenaikan sementara Bitcoin, emas, dan saham terkoreksi serentak.
“Jika tekanan jual berlanjut, area USD 85.000 bisa menjadi batas bawah yang kuat bagi Bitcoin,” kata Sun kepada Decrypt. Pernyataan ini memberikan acuan penting bagi investor untuk menetapkan level risiko dan strategi beli.
Faktor Utama Penurunan Aset Berisiko
Penguatan dolar AS disebut sebagai salah satu penyebab utama koreksi harga aset berisiko, termasuk Bitcoin. Analis Senior Schroders, Jiehan Chen, menyatakan bahwa mata uang yang menguat menjadi pendorong utama jatuhnya aset berdenominasi dolar.
Selain itu, Sun menyoroti adanya pengetatan likuiditas di pasar pendanaan jangka pendek, terlihat dari meningkatnya penggunaan fasilitas repo The Fed dan saldo rekening Departemen Keuangan AS yang menembus USD 1 triliun.
Kondisi ini mengindikasikan ketersediaan dana likuid di pasar semakin terbatas, sehingga mendorong investor untuk melepas aset berisiko.
Kekhawatiran pasar juga diperburuk oleh ancaman government shutdown di AS, yang diperkirakan berlangsung hingga Desember. Data dari platform prediksi Myriad menunjukkan 98,7% pengguna percaya shutdown kali ini akan menjadi yang terpanjang dalam sejarah.
Menurut Derek Lim, Head of Research di Caladan, pengetatan likuiditas ini memperbesar tekanan jual yang tengah melanda pasar kripto.
Data On-Chain Tunjukkan Kondisi Fundamental Masih Kuat
Meski sentimen negatif mendominasi pasar, data on-chain memberikan gambaran lebih berimbang. Analis CryptoQuant, XWIN Research, menyebut bahwa penurunan Bitcoin di bawah USD 100.000 sebagian besar dipicu oleh sentimen pasar. Indeks Fear & Greed tercatat 21, menandakan pasar berada dalam fase ketakutan.
Namun, sisi fundamental jaringan Bitcoin tetap solid. Tingkat hash rate mendekati rekor tertinggi, menunjukkan aktivitas penambangan masih kuat. Selain itu, tercatat sekitar USD 10,7 miliar stablecoin masuk ke bursa Binance, yang bisa menjadi “amunisi kering” bagi investor untuk membeli di harga lebih rendah.
Platform analitik on-chain Santiment juga melaporkan hal serupa. Meski harga sempat turun di bawah USD 100.000, data menunjukkan bahwa banyak investor masih percaya diri untuk buy the dip, memanfaatkan koreksi untuk akumulasi.
Kesimpulan dan Saran untuk Investor
Penurunan harga Bitcoin dan koreksi aset berisiko lainnya menandakan fase konsolidasi pasar yang cukup signifikan. Investor disarankan untuk tetap waspada dan memperhatikan level support, likuiditas pasar, serta sentimen global, termasuk penguatan dolar dan isu politik AS.
Meskipun tekanan jual terjadi, data fundamental Bitcoin menunjukkan jaringan tetap sehat, hash rate tinggi, dan likuiditas stablecoin cukup untuk mendukung pembelian di harga lebih rendah. Strategi “buy the dip” masih dapat menjadi opsi, terutama bagi investor jangka panjang yang mengincar target USD 200.000.
Dengan pemahaman risiko dan analisis data on-chain, investor dapat meminimalkan kerugian dan mengambil peluang di tengah volatilitas pasar kripto.