JAKARTA – Di tengah gempuran teknologi injeksi yang kini menjadi standar di industri sepeda motor, keberadaan Honda Beat versi karburator (Beat Karbu) justru menunjukkan tren unik di pasar motor bekas. Di Kota Pekanbaru, Honda Beat Karbu masih menjadi primadona dan terus diburu konsumen, bahkan mengungguli versi injeksinya dalam hal popularitas dan harga jual.
Motor skutik Honda Beat generasi pertama yang diproduksi antara tahun 2008 hingga 2012 memang belum menggunakan sistem Programmed Fuel Injection (PGM-FI). Namun, justru karakteristik klasik dengan sistem karburator ini menjadi keunggulan tersendiri di mata para pembeli motor bekas.
"Untuk penjualan terlaris tetap Beat Karbu sampai saat ini," ungkap Akif Ramadhan, salah satu pelaku usaha jual beli motor bekas di Pekanbaru.
Menurut Akif, meskipun teknologinya kalah modern dibandingkan motor-motor injeksi yang saat ini mendominasi pasar, Beat Karbu tetap menjadi pilihan favorit karena faktor perawatan yang lebih mudah serta mesin yang dinilai lebih tangguh.
Harga Beat Karbu Lebih Tinggi dari Beat Injeksi
Yang mengejutkan, harga jual Honda Beat Karbu di pasaran motor bekas justru bisa lebih tinggi dibandingkan Honda Beat versi injeksi keluaran tahun 2014 ke atas. Berdasarkan pantauan Bertuahpos di beberapa situs marketplace, banyak Beat Karbu yang dijual dengan harga bersaing, bahkan setara atau melebihi model-model injeksi yang lebih baru.
Akif mencontohkan situasi nyata yang ia alami saat memasarkan dua unit motor dengan spesifikasi yang serupa namun berbeda sistem bahan bakarnya. “Pagi tadi saya posting dua motor itu, sama-sama sehat, harga juga sama. Tapi yang laku duluan Beat Karbu,” ujarnya.
Fenomena ini menandakan bahwa konsumen motor bekas di Pekanbaru lebih mempertimbangkan aspek kepraktisan dan ketahanan mesin, ketimbang sekadar mengutamakan teknologi terbaru.
Mudah Dirawat, Cocok untuk Harian
Arjuna, pelaku usaha motor bekas lainnya di Pekanbaru, turut membenarkan bahwa Beat Karbu memang memiliki keunggulan dalam hal kemudahan perawatan. Ia menyebutkan bahwa sebagian besar konsumen menyukai motor ini karena jika terjadi kerusakan, penanganannya lebih sederhana dan tidak membutuhkan peralatan khusus.
“Beat Karbu rawatnya gampang ketimbang injeksi, kalaupun ada kerusakan biasanya ringan dan gampang ditangani,” jelas Arjuna.
Faktor lain yang membuat Beat Karbu digemari adalah desain bodinya yang ramping dan ringan. Bentuk yang simpel membuat motor ini sangat cocok digunakan di medan jalan yang sempit dan padat, seperti di wilayah pemukiman atau kawasan pasar.
Bukti bahwa Motor Lawas Masih Punya Nilai Jual Tinggi
Keberhasilan Honda Beat Karbu mempertahankan eksistensinya hingga lebih dari satu dekade setelah produksinya dihentikan menjadi bukti bahwa teknologi bukan satu-satunya pertimbangan konsumen dalam membeli kendaraan. Motor ini dianggap sebagai representasi dari nilai fungsionalitas, daya tahan, dan kemudahan pemeliharaan.
Meski motor-motor dengan teknologi injeksi terus berkembang dengan fitur-fitur canggih, mulai dari hemat bahan bakar hingga emisi rendah, Beat Karbu tetap dicari oleh konsumen yang mengutamakan kepraktisan dan efisiensi biaya perawatan.
Kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa pasar motor bekas di Indonesia masih sangat dinamis, dan memiliki segmen yang kuat untuk motor-motor klasik yang terbukti tangguh. Dengan perawatan yang baik, Honda Beat Karbu bahkan dinilai masih sangat layak digunakan untuk aktivitas harian maupun sebagai kendaraan usaha.
Potensi Investasi di Pasar Motor Bekas
Fenomena tingginya permintaan Beat Karbu di Pekanbaru juga bisa menjadi peluang bisnis tersendiri. Banyak pelaku usaha jual beli motor bekas melihat tren ini sebagai potensi investasi yang menjanjikan. Dengan harga jual yang tetap stabil dan permintaan yang tinggi, Honda Beat Karbu berpeluang memberikan margin keuntungan yang lebih besar dibanding motor bekas lainnya.
“Beat Karbu ini banyak dicari karena orang lebih percaya sama karakter mesinnya. Kalau dirawat benar, bisa dipakai tahunan tanpa banyak keluar biaya,” kata Akif lagi.
